PENDAHULUAN
Penyakit
Kaki Tangan Mulut (KTM) atau di dunia kedokteran dikenal dengan Hand, Foot and
Mouth disease (HFMD) atau dahulu sering disebut flu singapura karena pernah
merebak di Singapura pada pertengahan tahun 2000, adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus RNA yang biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak. Virus
tersebut termasuk dalam golongan Genus Enterovirus terdiri dari virus Coxsackei
A, virus Coxsackei B, Echovirus dan Enterovirus. Penyebab yang paling umum
adalah coxsackie virus A16. Sedangkan
yang sering memerlukan perawatan atau ada komplikasi adalah Enterovirus 71 (EV
71).
EPIDEMIOLOGI
·
Kasus-kasus
perorangan dan penyebaran wabah terjadi
di seluruh dunia, sering terjadi dalam musim panas dan awal musim gugur.
Merupakan penyakit umum atau biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang
tinggal di lingkungan padat. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak usia 2
minggu sampai 5 tahun (bahkan hingga usia 10-14 tahun).
·
Penyakit tangan, kaki
dan mulut ditularkan dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan melalui
droplet/lendir dari hidung dan tenggorokan, ludah, cairan muntah penderita, cairan
dari kulit yang lepuh, atau fekal-oral melalui kotoran/tinja dari orang yang
terinfeksi (yang kemungkinan asimtomatik/ pembawa penyakit atau terinfeksi
tetapi tidak mengalami gejala). Penularan tidak langsung melalui barang,
handuk, baju, peralatan makan dan mainan yang terkontaminasi oleh sekret
tersebut. Penyakit ini menular selama dalam tahap akut dan mungkin lebih lama,
biang virus dapat menetap selama beberapa minggu. Masa inkubasi 2-7 hari.
·
Penyakit ini mempunyai
imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain
Enterovirus lainnya.
MANIFESTASI
KLINIS
·
Gejala-gejala utama
dari Penyakit KTM adalah : demam, luka-luka di mulut, dan bercak-bercak merah
yang melepuh. Biasanya diawali dengan demam 2-3 hari, berkurangnya nafsu makan,
rasa tidak enak badan
dan radang tenggorokan.
Satu atau dua
hari kemudian, muncul
vesikel yang kemudian pecah
seperti sariawan (biasanya terdapat pada lidah, gusi dan di bagian dalam pipi)
terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu muncul rash/ruam dalam 1-2 hari menjadi vesikel (berwujud
bintik-bintik lepuh kemerahan/blister kecil dan datar), papulovesikel yang
tidak gatal biasanya ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki, kadang
juga ada di pantat. Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari.
Gejala
klinis :
·
Waspadai gejala dan
tanda bahaya, diantaranya adalah :
ü Hiperpireksia
(suhu lebih dari 39 ᵒ celcius)
ü Demam
tidak turun-turun (prolonged fever)
ü Takikardia
(denyut jantung cepat)
ü Takipneu
(sesak napas)
ü Tidak
mau makan, muntah atau diare sehingga kekurangan cairan/dehidrasi
ü Lemah/letargi
dan kesadaran menurun
ü Nyeri
pada leher, lengan dan kaki
Apabila ditemukan tanda bahaya tersebut pasiennya
sebaiknya dirawat di rumah sakit.
·
Dalam keadaan daya
tahan tubuh yang sangat rendah atau immunocompromised dapat terjadi komplikasi
yang berbahaya dan mengancam jiwa, namun hal ini sangat jarang terjadi. Komplikasi
yang dapat terjadi antara lain meningitis ( Penyakit radang selaput otak), Encephalitis
( Radang Otak ), pnemonia, myokarditis/perikarditis atau kelumpuhan seperti
Poliomyelitis ( Penyakit Polio Lumpuh pada anak anak).
PENANGANAN
Tidak
ada pengobatan khusus yang tersedia
untuk penyakit Tangan, Kaki dan Mulut. Pengobatan hanya simtomatik untuk
meredakan gejala demam, nyeri atau sakit dari luka vesikel dan istirahat cukup.
Cairan cukup untuk dehidrasi karena sulit minum dan karena demam. Penyakit ini
sembuh sendiri. Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari bila tidak ada komplikasi.
Tanda-tandanya yaitu demam, bercak-bercak merah dan luka bernanah mereda secara
spontan dalam satu minggu.
PENCEGAHAN
Menjaga
kebersihan hygiene dan sanitasi dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan
perorangan dan lingkungan misalnya mereka yang menyentuh lendir dari hidung
atau tenggorokan, kotoran/tinja dan barang-barang yang kotor harus segera
mencuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, minuman, mainan, handuk yang
memungkinkan terkontaminasi menutup
mulut dan hidung
pada waktu batuk
atau bersin, dan menghindari kontak dekat dengan pasien
Penyakit Tangan Kaki dan Mulut. Selain itu resiko terkena infeksi dapat
diturunkan dengan kebersihan lingkungan yang baik, termasuk membersihkan
permukaan yang terkontaminasi dan barang-barang kotor, dan menjaga ventilasi
udara yang bagus didalam ruangan. Anak-anak yang terkena Penyakit Tangan Kaki
dan Mulut sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau kegiatan group, sampai demam
mereda, luka mengering dan mengelupas. Langkah ini dapat membantu mengurangi
penularan infeksi diantara anak-anak. Penyakit ini belum dapat dicegah dengan
vaksin (imunisasi).
No comments:
Post a Comment